Cari Blog Ini

Rabu, 22 November 2017

SPELEOLOGI

Tanggal: 20 November 2017
Pemateri: Surya Kusuma Nugraha (Raff. XIII-065-CAVE)



Penelusuran gua (caving) merupakan salah satu kegiatan alam bebas yang beresiko tinggi sehingga sebelum melakukannya penggiat harus memiliki kemampuan standar dalam bidang penelusuran gua atau setidaknya didampingi oleh orang yang telah memiliki kualifikasi dan pengalaman dibidang tersebut.

Speleologi berasal dari bahasa yunani. Spelaion: Gua dan Legos: Ilmu. Speleologi diartikan ilmu yang mempelajari tentang gua dan lingkungannya. Menurut IUS (International Union of Speleology) yang berkedudukan di Wina, Austria.

Gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang dapat dimasuki orang. Ilmu ini pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Martel pada abad ke- 19, sejak kecil ia sudah mengunjungi gua hahn di belgia dan gua pyreneenne di Swiss & Italia tahun 1889. Ia menginjakkan kakinya pada kedalaman 233m di sumuran ranabel dekat marseille, prancis selama 45menit tergantung pada kedalaman 90m.

Penelusuran gua dimulai oleh John Beumont ahli bedah dari Somerset, England 1674, ia seorang ahli tambang dan geologi amatir, tercatat sebagai orang yang pertama menelusuri sumuran (Potholing) sedalam 20m.

Perkembangan Speleologi di Indonesia

Ilmu speleologi di Indonesia berkembang pada tahun 1980 dengan berdirinya sebuah club yang bernama specavina yang didirikan oleh Norman Edwin (alm) dan Dr. R.K.T.KO. 
Namun karena perbedaan prinsip antar keduanya maka terpecah dan masing-masing mendirikan perhimpunan:
Norman Edwin (Alm) mendirikan club yang diberi nama "GARBA BUMI"
Dr.R.K.T.Ko mendirikan HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speleologi)

Kemudian pada tahun-tahun tersebut muncul berbagai club Speleologi di Indonesia, antara lain:
BSC (Bogor Speleological Club)
DSC (Denpasar Speleological Club)
SSS (Salamander Speleological Club)
JSC (Jakarta Speleological Club)

Caving Mapala Rafflesia

Caving Mapala Rafflesia didiran pada tahun 2013 oleh:
1. Fatimah (Raff. VII-026-RC)
2. Dwi Nur Jutmiko ( Raff. IX-042-RC)
3. Rahmawati Dwi W ( Rafff. IX-044-RC)
Yang mendampingi Ade Setiawan dan Ina

Lingkungan Gua:
1. Fluktuasi udara sangat kecil
2. Intensitas cahaya sangat rendah
3. Sumber makanan sangat terbatas
4. Kadar oksigen sangat terbatas

Pembagian zona gua:
1. Zona Terang
2. Zona Senja
3. Zona Gelap Abadi

Binatang yang terdapat di goa:

Triglobian adalah makhluk yang hidupnya didalam gua tersebut, seperti: ikan
Troglophile adalah makhluk hidup yang siklus hidupnya didalam gua dan diluar gua, seperti: landak, kalelawar, katak, ular, biawak, dan burung walet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar